Home

Geomorfologi berasal dari bahasa Yunani yaitu geos yang berarti bumi morfos berarti bentukan serta logos yang berarti ilmu. Mengacu dari istilah tersebut, geomorfologi merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang memperlajari mengenai roman mukabumi/bentukan-bentukan mukabumi beserta proses-proses yang mengakibatkannya menjadi seperti demikian. Proses-proses yang mengakibatkannya disebut sebagai “Proses Geomorfologi”. Proses geomorfologi meliputi proses endogen/hipogen, proses eksogen/epigen, dan proses ektraterrestrial. Proses endogen/hipogen merupakan suatu proses-proses yang berasal dari dalam bumi, contohnya kegiatan tektonik (orogenesa & epirogenesa) dan kegiatan vulkanisme. Proses eksogen/epigen merupakan suatu proses-proses yang berasal dari luar bumi dengan batasan hingga lapisan atmosfer, contohnya proses-proses pelapukan, pengikisan, dan gerakan massa. Proses ekstraterrestrial merupakan suatu proses-proses yang berasal dari luar lapisan atmosfer/luar angkasa, contohnya berupa jatuhan meteor yang menghantam permukaan bumi.

Menurut Verstappen (1985) bentukan permukaan bumi berdasarkan genesanya terbagi menjadi 8 kelompok besar yang disebut sebagai bentukasal. Diantaranya adalah bentukasal aeolian, denudasional, fluvial, glacial, karst, marine, struktural, dan vulkanik. Masing-masing dari bentukasal tersebut dibentuk oleh proses, agen pengikis (seperti air, angin, dan es), dan tempat yang berbeda-beda, sehingga menciptakan suatu bentukan permukaan bumi yang khas dari bentukasal satu dengan bentukasal lainnya. Bentukasal aeolian merupakan suatu bentukan permukaan bumi yang terbentuk akibat pengikisan angin (deflasi) dan pengendapan yang pada umumnya berada di iklim kering. Bentukasal denudasional merupakan suatu bentukan permukaan bumi yang mengalami penelanjang karena proses-proses denudasi (meliputi proses pelapukan dan pengikisan). Bentukasal fluvial merupakan suatu bentukan permukaan bumi yang terbentuk akibat proses-proses fluviatil (meliputi pengikisan, transportasi, dan pengendapan). Bentukasal glacial merupakan suatu bentukan permukaan bumi yang terbentuk akibat kegiatan es yang pada umumnya berada di iklim kutub. Bentukasal karst merupakan suatu bentukan permukaan bumi yang terbentuk akibat proses pelarutan terhadap benda yang mudah larut dengan air sebagai pelarutnya. Bentukasal marine merupakan suatu bentukan permukaan bumi yang terbentuk akibat proses pengikisan oleh gelombang laut (abrasi) dan pengendapannya. Bentukasal struktural merupakan suatu bentukan permukaan bumi yang terbentuk akibat proses-proses endogen (tektonik) yang bekerja. Dan bentukasal vulkanik merupakan suatu bentukan permukaan bumi yang terbentuk akibat proses-proses vulkanisme.

Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dilaboratorium berupa mengenali kontur-kontur bukit, perbukitan, lereng, lembah, dll, begitu pula mengenali tingkat kerapatan kontur yang berhubungan dengan tingkat kelerengan dari suatu morfologi di lapangan dan pola pengaliran. Setelah dapat mengenalinya, dilakukan kegiatan-kegiatan interpretasi peta dasar yang bertujuan untuk menafsirkan apa-apa saja yang ada dilapangan. Setelah kegiatan interpretasi peta dasar, dilakukan kegiatan lapangan yang bertujuan untuk membenarkan/meluruskan hasil-hasil tafsiran yang salah/yang diragukan pada kegiatan interpretasi peta dasar. Setelah kegiatan lapangan selesai, dilakukan kegiatan laboratorium yang bertujuan untuk pembenaran dari hasil penafsiran yang salah atau yang diragukan. Atas dasar dari kegiatan-kegiatan yang disebutkan, maka dapat diciptakan suatu peta yang didukung oleh data-data dari Peta Pola Pengaliran, Peta Kelerengan, dan Peta Resistensi Batuan yang disebut sebagai Peta Geomorfologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar